Fakta ilmiah dari kajian di Indonesia membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 liter sehari adalah benar.
Untuk pertama kali, pada tahun 2009 Indonesia mempunyai data hasil penelitian, yang kami sebut THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study) tentang permasalahan dehidrasi, pengetahuan dan asupan air pada Remaja dan Dewasa Indonesia, khususnya.
Penelitian ini dilakukan di enam kota dengan jumlah subjek terbesar dibanding penelitian serupa, yaitu 1.200 subjek pria dan wanita remaja dan dewasa (tidak termasuk lansia). Fakta berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46.1 % subjek remaja dan dewasa mengalami dehidarasi ringan, yang setara dengan kekurangan air tubuh sekitar 2%.
Pengukuran dehidrasi dilakukan berdasarkan pemeriksaan urin di laboratorium dengan kriteria urine spesific gravity>=1.02. Pada penelitian ini juga dianalisis total asupan air dari semua sumber yaitu air dari minuman, air dari makanan dan air hasil metabolisme. Rata-rata total asupan air harian subjek yang tidak mengalami dehidrasi dari semua sumber air tersebut adalah 2.9 liter, yang 1.8 liter diantaranya berasal dari air putih dan 0.5 liter dari air minum lainnya. Ini berarti bahwa subjek yang normal atau tidak dehidrasi minum air sekitar 2.3 liter sehari. Asupan air dari susu, jus dan alkohol pada penelitian ini amat rendah tidak seperti di negara barat, misalnya Inggris.
Kebutuhan air tentu berbeda menurut kelompok umur, aktivitas, suhu tubuh dan suhu lingkungan. Kebutuhan air bagi anak dan lansia lebih rendah dibanding kebutuhan air remaja dan dewasa. Kebutuhan air ibu hamil dan menyusui lebih banyak dibanding kebutuhan air wanita ketika tidak hamil dan tidak menyusui. Kebutuhan air bayi usia sebelum enam bulan adalah dari ASI yang dari penelitian kami di Bogor adalah sekitar 0.65 liter perhari. Penelitian ahli ginjal Siregar, P dkk (2009) di Jakarta menunjukkan bahwa kebutuhan air pada lansia lebih rendah dari orang dewasa yaitu 1-1.5 liter sehari.
Ini merupakan fakta ilmiah dari kajian di Indonesia yang membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 liter sehari adalah benar. Pesan minum air minimal 2 liter dalam pedoman gizi seimbang adalah bagi remaja dan dewasa secara umum, bukan bagi anak-anak dan lansia yang kebutuhan airnya lebih rendah, yaitu 3-6 gelas sehari tergantung umur dan aktivitas fisiknya.
Oleh karena itu, anjuran Departemen Kesehatan dalam buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (Depkes, 1995) untuk minum minuman yang aman dan cukup, yaitu 2 liter atau 8 gelas sehari bagi penduduk Indonesia usia remaja dan dewasa mempunyai dasar ilmiah yang dapat dipertangungjawabkan bukan omong kosong dan tidak menyesatkan.
Sumber: Prof. Dr. Hardinsyah, MS,
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia
Kompas, 19 July 2011
Sumber: Hardinsya
0 Response to "Manfaat Minum Air 2 Liter Sehari"
Posting Komentar