KENAPA BISA MENCONTEK? #Ask

Marilah kita mulai dengan suatu pendekatan, mencontek ya?

Mencontek adalah suatu bentuk kegiatan di sekolah yang kerap dilakukan oleh para murid dan mahasiswa (dinamakan mencontek karena kegiatan tersebut disekolah. Mencontek juga merupakan suatu kegiatan mencuri atau juga memalsukan jawaban saat ulangan. TIdak dapat dipungkiri, mencontek memang satu-satu nya cara instan untuk mendapat nilai yang diinginkan siswa tersebut.  Tujuannya macam-macam, ada yang karena tidak paham pelajaran lalu mencontek, ada yang karena ingin selalu mendapat nilai sempurna lalu melakukan segala cara untuk mendapatkannya.

Jadi gini teman-teman, tujuan saya menulis blog ini adalah membuka mata kalian bahwa mencontek itu …….. Hayo apa?

Biarlah saya menjelaskannya,

Jika kita melihat dari sisi seorang pencontek, maka akan muncul sebuah pertanyaan cerdas. “Kenapa bisa mencontek?” bukan mengeluh dan mengeluh tanpa memunculkan sebuah solusi. #itu!

Apa sih yang factor-faktor yang menyebabkan seseorang dapat tertarik untuk menyontek?

1) Kurang percaya diri

   Nah teman-teman, ini merupakan hal dasar yang dapat menyebabkan kita tertarik untuk mencontek. Belajar udah, persiapan udah, terus nunggu apa? #adaapa?
Tuhan pun akan  merestui orang-orang yang dalam hidupnya suka berposes diabanding orang- orang mementingkan sebuah hasil. Bagaimana jika hasilnya buruk atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan? Ikhlaskan lah, mungkin itu adalah sebuah cara Tuhan untuk memberitahu bahwa saya anda atau mereka kurang maksimal. Bukan  tidak bisa, namun kurang persiapan.

 2) Selalu ingin sempurna

   Hidup ini memang selalu mengejar sesuatu yang dinamakan dengan kesempurnaan, ya, wajar lah manusia, memiliki ego yang besar. Suatu pola pikir “jika saya sempurna maka orang lain akan mengakui saya”, itu adalah pola pikir yang salah! Bukan karena kesempurnaan kamu dinilai tapi seberapa besar usaha yang kamu ciptakan demi mencapai kesempurnaan itu #proses Memang nantinya yang orang lihat adalah suatu hasil. Namun, kamupun sadar bahwa proses yang baik menghasilkan nilai yang baik pula.

    3) Kurang persiapan

   Mau sukses tapi persiapan tidak digunakan? Lalu kapan mau sukses? Orang sukses itu orang yang tertata, tertata dalam apa? Dalam menata masa depannya. Lalu bagaimana cara menata masa depan? Dengan menata masa kini. Sekarang bukan nanti! Itu sih sedikit ilustrasi, Belajar setiap 2 hari sekali dalam 1 jam akan lebih maksimal dari pada bleaker 1 hari tapi dalam waktu 2 jam. Bukan seberapa lama kita belajar tapi seberapa banyak ilmu yang kita dapat. Kualitas bukan kuantitas.
  
Jadi teman-teman, mencontek itu …….. Hayo apa?

Sebuah kegiatan yang dianggap tercela bagi sebagian orang, “orang yang mencontek itu sampah” Memang, kejujuran adalah harga diri utama orang tersebut. Namun, apakah orang yang mencontek itu selamanya salah? Jawaban cerdasnya, tidak. Mungkin karena berbagai macam faktor tersebut dan ditambah lingkungan yang tidak sesuai. Orang mencuri karena suatu kebutuhan begitulah dengan orang yang mencontek #bukanguaartinyaguamemihak Tapi lihatlah kenyataanya keadaan yang terus mendesak mereka, mau bertanya diabaikan, ukuran utama pintar adalah dengan sebuah nilai bagus, Makanya siapasih yang tidak tertarik dengan mencontek? Pola pikir yang cerdas adalah solusinya. Kita sebagai teman yang baik harus saling mendorong teman-teman kita yang mungkin kurang mengerti, memotivasi mereka dan mengingatkannya bahwa mencontek itu tidak balk.

“Orang yang mencontek memang sampah, namun orang yang tidak mempedulikan temannya lebih buruk dari pada sampah.”

   Tiga faktor tadi merupakan hal utama yang menurut saya harus kita waspadai, supaya setan tidak dapat menggoda kita andai kita percaya diri, suka berposes dan selalu bersiap-siap sukses pun dapat kita capai dengan mudah. Dalam kenyataannya dibutuhkan usaha keras untuk meraih emas. Gunakanlah persiapan untuk meraihnya, dan jika bertemu kegagalan bersyukurlah karena itulah cara Tuhan untuk mewarnai hidup kita.




0 Response to "KENAPA BISA MENCONTEK? #Ask"

Posting Komentar

Contact / Privacy Policy / Disclaimer / Sitemap